Silly Tea Leaves

Saya adalah tipe orang yang jika sudah nyaman dengan sesuatu, susah sekali bagi saya untuk berpindah ke lain hal. Bahasa gaulnya itu, susah move on haha. Bahkan, saya pernah dijadikan 'bahan penelitian' sama teman saya yang mahasiswa psikologi UI perihal sikap saya yang tidak bisa berpindah jika sudah terlalu nyaman dengan sesuatu. Yang paling parah sih kelihatannya ketika saya SD-SMA dulu. Selama 7 tahun, saya suka sama orang yang sama. Tidak bisa berpindah ke lain hati. Walaupun dia sempat punya pacar, walaupun saya sempat ke Amerika selama satu tahun, tetap saja dia adalah orang pertama yang ada dalam benak saya ketika saya sedang melamun. Orang-orang mungkin menyebut hal ini sebagai kesetiaan. Orang-orang mungkin menganggap ini adalah hal yang keren. Tanpa mereka tahu, betapa berat dan menderitanya I can be karena sifat saya yang sangat susah untuk berpindah ke lain hati. Saya seperti memakai kacamata kuda. Sekali saya jatuh hati, hanya orang itu yang akan saya lihat. ...

Just a random midnight thought. In my opinion, it is very important for girls to be financially independent so that they won't see guys based ONLY on his wealth. Bukan berarti saya mocking mereka yg mencari financially stable man. Just, girls please, jangan hanya hal itu yg kalian ukur. You girls deserve more than that. Because, girls, marriage is much more than having a dashing house and fancy car together. Marriage is about building a better future for the next generation, and how both of you make a great impact on people's lives, together. It is also about how being with each other can make both of you closer to God. If wealth is the only parameter, it only solves one problem. Tapi, bagaimana dengan keimanannya? Dengan sikap dia terhadap orang tuanya? Bagaimana dengan wawasannya? Dengan prioritasnya dalam hidup? Banyak hal yg harus dipertimbangkan ketika kita memilih seseorang yg akan menjadi imam kita kelak, teman2. Sehingga, jangan sampai kita membatasi pertimban...

Halo, teman-teman semua! Alhamdulillah Devita terpilih menjadi salah satu peserta Wildlife Conservation Course di University of Nottingham Malaysia Campus. Di sini, Devita menjadi satu-satunya peserta yang masih menjalani perkuliahan di S1 karena sisanya sedang menjalani jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan, mayoritas peserta sedang menjalani studinya untuk mendapat gelar PhD. Wildlife Conservation Course ini diadakan oleh WILDCRU University of Oxford sehingga para pengajarnya pun adalah para doctor dari Oxford yang dipimpin oleh Dr. Cedric Tan. Di course ini, kami diajari berbagai skill dan aplikasi yang dapat kami gunakan untuk mendukung penelitian kami di bidang konservasi satwa liar. Salah satu hal terbaik dari course ini adalah saya dapat bertemu dengan berbagai peneliti hebat dari University of Oxford dan southeast asia. Banyak peneliti dari NGO ternama seperti WCS dan lembaga seperti WWF yang mengikuti course ini sehingga sebagai salah satu anggota yang...