Kapan Kamu Pulang?



Kapan terakhir kamu menelepon orang tuamu?
Maksudku, bukan kamu yang ditelepon. Melainkan, kamu yang menelepon. Kamu yang berinisiatif untuk menanyakan kabar kedua orang tuamu.

Kapan terakhir kamu pulang ke rumah?
Maksudku, bukan sekedar ragamu yang ada di ruang keluarga. Melainkan, kamu menghabiskan akhir pekanmu mengobrol bersama orang tuamu sembari memijat punggung mereka yang pegal karena mencari nafkah untuk membayar biaya kuliahmu.

Kapan terakhir kamu menyebut nama orang tuamu dalam doa malammu?
Maksudku, bukan sekedar doa selewat. Melainkan, ketika kamu benar-benar berdoa sembari membayangkan wajah mereka yang semakin menua. Ketika kamu berdoa dari hati agar mereka selalu diberkahi.

Saya tahu kamu sibuk dengan segala aktivitasmu di luar rumah; kesibukanmu sebagai aktivis kampus, atau kesibukan belajarmu agar IPmu semester ini sempurna.
Tetapi, kawan, ketika kamu sibuk dengan segala urusanmu, ketahuilah, bahwa, mungkin saja orang tuamu sedang merasa sepi di rumah....

Mungkin ia sedang menanti telepon atau sekedar sms darimu yang menanyakan, 'Apa kabar, Mah, Pa?'
Ketika kamu sibuk dengan segala urusanmu, mereka pun semakin bertambah tua... Hingga suatu hari nanti, mereka pasti akan meninggalkan kita.

Orang tua kita tidak akan bersama dengan kita selamanya, kawan. Jangan biarkan ingatan masa tua mereka hanya berisi rasa sepi dan telepon yang tidak pernah berdering...
Karena, ketika kamu menelepon mereka, walau hanya dua menit, untuk sekedar berkata, 'Mama masak apa hari ini? Aku kangen masakan mama,' percayalah, bahwa hal itu akan membawa senyum lebar pada wajah orang tuamu dan mengembalikan semangat mereka.

Karena, bagi orang tua kita, bisa melihat anak-anaknya tumbuh dan kembali mengasihi mereka dengan sepenuh hati adalah kebahagiaan terbesar bagi mereka.

Kawan, jangan lupa untuk menunjukkan kasih sayangmu kepada kedua orang tuamu di sela-sela kesibukanmu. Karena obat terampuh bagi sepi yang orang tuamu rasakan adalah ucapan salam darimu.




- Cikampek, 1 Mei 2016
Tulisan refleksi mahasiswi yang akhirnya pulang.

Comments

Popular posts from this blog

Ramadan adalah Tentang Kembali Kepada Diri Sendiri

Berserikat di Tanah Rantau

Laylatul Qadr: Malam Penuh Renungan