Tragedi Praktikum Genetika Perdana





Halo!
Sudah lama sekali, yaaa, enggak ngeblog. Kangen sih hehe. Makanya, insyaallah mulai sekarang akan konsisten ngeblog lagiii. Soalnya, sayang kalau semua cerita seru yang gue dapet di Biologi UI cuma gue simpen buat diri gue sendiri.


Jadiii, hari ini hari pertama gue praktikum di FMIPA UI lho!
Genetika pula. Waaah. Dari awal masuk Biologi UI, emang niatnya sih pengen ambil peminatan genetika. Aamiin! Pengen banget jadi orang forensik. Tapi ternyata gaiiis, praktikum genetika tidak semudah yang kalian bayangkan haha. Mulai dari belum tentu akar bawang bombay kalian tumbuh, sampai bawang bombay yang sudah kalian rawat seperti anak kalian sendiri, tiba-tiba dimasak sama emak kalian... It happens gais.


Dari SMP, setiap gue praktikum, masalah gue selalu sama.

"Dev, itu preparatnya ketebelan."

Dezig. Gue paling enggak bisa yang namanya nyayat tipis. Bisa siiih, hari ini akhirnya berhasil! *sujud syukur berlinangan air mata*
Dan sekalinya bisa nyayat setipis itu, tragedi pun terjadi.
Jadi, gini ceritanya...


Kan tadi kami praktikum mitosis meiosis pakai akar bawang dan testis Rattus norvegicus. Langkahnya adalah, kami potong dulu akar bawang bombaynya sekitar 1-2 mm. Lalu, tetesin HCl deeeh dan diamkan selama 4 menit. *ini praktikum genetika apa resep masakan* Sampai sini sih masih baik-baik saja.


Setelah 4 menit, HClnya kami serap pakai tissue. Lalu, tetesin asetokarmin untuk mewarnai akar bawang bombaynya dan diamkan selama dua menit. Wiiih disini gue udah pede banget, yaaa, karena selama 19 tahun gue hidup, baru hari ini gue bisa mempersiapkan preparat setipis itu. Setelah dua menit, gue pun menyerap asetokarmin pakai tissue dan disinilah tragedi itu pun terjadi...

"Ta, Ita..."

"Iya, Kadev, ada apa?"

"Anu... Akar bawang gue mana?"

Kemudian satu kelompok gue hening. Di saat anggota kelompok gue yang lain mendapatkan setitik akar bawang bombay berawarna merah kece di kaca preparat mereka, kaca preparat gue malah bersih tanpa noda. "AKAR BAWANG BOMBAY GUE HILANG!" gue berteriak dan disitu kadang saya merasa sedih... Asisten Lab pun cuma ketawa miris dan nyuruh gue buat ulang dari awal.


Intinya gais, akan ada banyak sekali proses trial and error yang terjadi pada praktikum-praktikum pertama di dunia perkuliahan. Bukan cuma akar bawang bombay gue yang indah dan tipis yang hilang tersapu asetokarmin, tapi juga tadi gue beberapa kali melakukan hal bodoh kayak akar bawang bombay gue kesedot pipet, nempel di tissue, dan banyak hal bodoh lainnya.

Sedih.

Hiks.

Tapi praktikum hari ini seru pisaaan dan kami dapat beberapa gambar baguuus yang membuat gue semakin kagum sama seluruh ciptaan Allah yang...... aduh kece pisanlah pokoknya. :') tadi gue bahkan terharu banget liat gambar yang kelompok gue dapet, yaitu fase telofase. Entah kenapa langsung kerasa banget kebesaran Allah SWT...



Tapi impian tetaplah impian. Kalau kalian memang sudah cinta mati di bidang tersebut, apapun halangannya, pasti akan kalian tempuh. Jadi, semua tragedi akar bawang yang gue dapat tadi akan gue jadikan pelajaran agar gue bisa jadi ahli genetika yang mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara di masa mendatang. Muahahaha. Aamiin!

Oke, segitu dulu cerita tragedi bawang bombay gue hari ini. Semoga bisa diambil hikmahnya dan jangan ikuti kebodohan yang saya lakukan hari ini huahahaha.
Hidup Genetika!










Dari mahasiswi yang tetap sangat mencintai genetika walaupun akar bawang bombaynya kesedot pipet,



Devita Olyviana Putri

Comments

Popular posts from this blog

Ramadan adalah Tentang Kembali Kepada Diri Sendiri

Laylatul Qadr: Malam Penuh Renungan

Berserikat di Tanah Rantau