Posts

Ramadan adalah Tentang Kembali Kepada Diri Sendiri

Ramadan adalah bulan yang baik untuk mendengarkan apa yang tubuh dan hati kita butuhkan. Misalnya, apakah hati kita tidak tentram? Mungkin, kita butuh lebih banyak bercerita dan meditasi. Salah satu bentuk terbaik untuk bermeditasi adalah dengan melaksanakan sholat dengan tuma’ninah; tenang, khusyuk, tidak terburu-buru, rasakan setiap ucapan dan gerakan.   Kita juga butuh bercerita; berceritalah kepada orangtua, teman, orang terkasih, namun sebaik-baiknya bercerita adalah kepada Allah SWT. Sampaikan semua keluh kesah, target, dan harapan. Do’a orang yang berpuasa insyaAllah akan dikabulkan, sehingga Ramadan seharusnya menjadi puncak seluruh do’a kita.   Mungkin, kamu sering tidak enak badan atau mudah lelah. Jika iya, jadikan Ramadan ini sebagai ajang untuk bersikap mindful dengan apa yang kita makan dan lakukan.   Ketika kita berbuka puasa, kita jadi sadar bahwa kita mudah merasa kenyang dan cukup. Semoga dengan kesadaran tersebut, kita jadi bisa lebih menjaga asupan makan

Yuk, Sempatkan Sholat Dhuha

Sholat dhuha dapat dilaksanakan pada waktu dhuha, yaitu ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya hingga menjelang dzuhur. Mudahnya, sekitar 20 menit setelah terbit matahari sampai 30 menit sebelum waktu Dzuhur. Berarti, di Adelaide, kamu bisa sholat dhuha sekitar pukul 07:22 - 12:55.   Sholat dhuha memiliki banyak keutamaan yang diantaranya adalah memudahkan rezeki dan hajat, waktu terbaik untuk berdo'a, bersedekah untuk seluruh tubuh, dan masih banyak lagi. Kebanyakan umat muslim melaksanakan sholat dhuha karena memiliki hajat untuk dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT.   Sholat dhuha adalah salah satu sarana untuk memohon ampunan dosa, sehingga menjadi ibadah yang perlu diusahakan dan disempatkan untuk dilakukan khususnya di bulan Ramadan.   Selain itu, orang-orang yang mengerjakan sholat dhuha insyaAllah termasuk dalam golongan orang yang tidak akan lalai dalam mencari rahmat Allah SWT. Sungguh, bukankah tujuan utama hidup ini adalah untuk

Sudahkah Kamu Bersyukur Hari Ini?

  Aku berpikir bahwa aku sedang mengejar kebahagiaan. Namun, ternyata kebahagiaan tidak dating dari hal yang aku cari. Sebaliknya, kebahagiaan berasal dari apa yang sudah aku miliki; secangkir kopi yang kunikmati saat ini, gelak tawa anakku saat kami bermain bersama, dan aroma parfum favoritku.   Ketika kecil dulu, aku bisa menikmati bermain hujan dan berbagai hal sederhana lainnya. Lantas, mengapa sekarang aku berusaha membahagiakan diri dengan mencari hal-hal yang tidak aku miliki?   Seiring waktu, aku sadar bahwa kita semua, sebagai manusia, hanya berusaha melakukan yang terbaik dan merasa puas dengan apa yang kita miliki. Selalu ada hal yang bisa kita syukuri, meski kita belum bisa mewujudkan kehidupan yang kita impikan untuk saat ini.   Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS Ibrahim: 7)   Allah secara sp

Sudahkah Kamu Berdo'a Hari Ini?

  Ada banyak waktu mustajab untuk berdo’a, diantaranya adalah ketika sahur atau 1/3 malam terakhir, saat berbuka puasa, Laylatul Qadr, di hari Jum’at, di waktu hujan, ketika sujud dalam shalat, ketika bepergian, dan masih banyak lagi. So, really, tidak ada excuse untuk kita tidak berdo’a paling tidak satu kali saja dalam sehari.   Urutan yang disarankan dalam berdo’a adalah memohon ampun kepada Allah SWT, memuji Allah SWT dan Rasulullah SAW, minta dimasukkan ke surga dan dijauhkan dari neraka, meminta husnul khotimah dan istiqomah dalam beribadah, kemudian ucapkan do’a-do’a lain. Namun, ada hari-hari di mana untuk bangun pun sulit, let alone berdo’a dengan begitu runut dan panjang. So, please do not be discouraged. Tetaplah bangun, sholat, dan berdo’a, katakan apa pun yang ingin kamu ceritakan.   Allah menciptakan jarak antara kita dengan hal yang kita inginkan bukan supaya kita lelah menanti, tetapi supaya kita tidak putus berdo’a.   Berdo’a dan berceritalah kepada Allah

Walk The Talk: Menjalankan Istighfar

Istighfar adalah kalimat yang secara khusus ditujukan untuk memohon ampun atas kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan karena melanggar larangan Allah SWT. Istighfar sendiri secara harfiah merupakan ucapan kalimat astagfirullahaladzim  memiliki arti, "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." Jika umat Muslim minimal membaca istighfar sebanyak 33 kali setelah sholat wajib, maka umat Muslim minimal membaca istighfar sebanyak 165 kali dalam sehari. Namun, sudahkah umat Muslim meresapi makna istighfar dan benar-benar memohon ampun ketika mengucap kalimat tersebut? "Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan." (QS. Al-Anfal Ayat 33) Sungguh mudah untuk mengucap istighfar, namun sulit untuk menurunkan ego, mengingat, dan mengakui segala kesalahan yang telah kita lakukan. Bukankah benar bahwa gajah di pelupuk mata tidak tampak, namu

Hijab adalah Bentuk Liberasi

  Ketika Anda mendengar kata ‘liberasi,’ entah bagaimana media mengajarkan Anda bahwa hijab bertentangan dengan kata tersebut.   Feminisme bukanlah feminisme jika tidak bersifat interseksional, karena berbagai bentuk diskriminasi (seksisme, rasisme, dan klasisme) dapat saling tumpang tindih.   Jika definisi Anda tentang liberasi perempuan hanya berpusat pada sudut pandang dan pengalaman beberapa komunitas tertentu, maka Anda tidak membuka ruang untuk berdiskusi.   Mengenakan hijab bagi perempuan Muslim adalah bentuk ketundukan kepada Tuhan. Hal ini tidak ada hubungannya dengan rasa malu, tidak ada hubungannya dengan laki-laki, terlepas dari apa yang media tanamkan ke dalam kepala Anda pada awal tahun 2000an untuk merendahkan martabat perempuan Muslim dan membuat Anda tidak keberatan dengan perang yang berlangsung.   Bagi perempuan Muslim, hijab adalah kebebasan karena itulah cara kami membatasai akses orang lain terhadap tubuh kami.   Tubuh kami bukan untuk konsum

Walk The Talk: Menjalankan Shahada

  Shahada adalah pernyataan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya, yang berbunyi, “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah.”   Saking pentingnya shahada, umat Islam terus diingatkan akan keyakinan dasar tersebut melalui bacaan syahadat di setiap adzan, iqamah, dan sholat 5 waktu.   Dalam hati dan kesadaran, umat Islam insyaAllah sudah yakin betul bahwa benar ‘tidak ada Tuhan selain Allah.’ Namun, sudahkah keyakinan itu diimplementasikan dalam bentuk perilaku?   Meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah berarti mendahulukan Allah dalam setiap pengambilan keputusan dalam hidup. ‘Jika aku berlaku seperti ini, apakah Allah akan ridho?’ Mentalitas seperti itu harus senantiasa kita pelihara dan jalankan.   Salah satu ayat Al-Qur’an yang paling aku suka adalah ayat terakhir Al-Kahfi, "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Ya