Parenting in A Nutshell


Saya belum menikah apalagi memiliki anak tetapi saya memiliki minat yang tinggi perihal parenting dan mengajar. Segala hal yang saya tulis di sini tidak hanya dapat diaplikasikan ketika nanti teman-teman sudah menjadi orang tua tetapi juga dapat diterapkan ketika teman-teman mengajar. Pun, saya mendapat banyak bahan refleksi untuk saya tulis di postingan ini ketika saya mengajar.


Hal paling mendasar dari parenting yang harus kita ingat adalah fakta bahwa anak meniru orang tuanya. Keluarga ada sekolah utama anak, teman-teman. Jika kita ingin anak kita menjadi pribadi yang baik, mari kita refleksi diri, sudahkah kita bersikap sebaik yang ingin kita lihat dari anak kita?

Jika teman-teman pernah mendengar istilah tiger parenting, saya pribadi tidak terlalu into dengan metode tersebut. Selain karena cara pengasuhan yang keras, orang tua yang memakai metode tiger parenting cenderung mengarahkan kesuksesan anaknya. Seakan-akan mereka tahu apa yang terbaik bagi buah hati mereka. Padahal, anak wajib mengeksplor minat dan bakat mereka sendiri.

Untuk itulah ketika nanti kita memiliki anak, libatkan ia di banyak kegiatan. Mulai dari kegiatan di skala rumah seperti memasak atau gardening sampai kegiatan pengembangan diri di luar rumah agar ia dapat diperkenalkan dan menentukan bidang apa yang ia suka untuk ia dalami. Selain itu, pilih beberapa hal mendasar yang akan menjadi fokusmu dalam parenting, misal kalau saya akan menitikberatkan dalam hal kemandirian dan manner.

Pergi ke berbagai tempat, mengobrol dengan orang-orang dari berbagai suku bangsa dan mengamati metode parenting berbagai etnis pun sangat baik untuk dilakukan. Agar referensi kita semakin banyak dan contoh kasus yang kita miliki pun beragam.

Banyak yang bertanya, bagaimana cara mendisiplinkan anak secara efektif. Marah-marah tentunya bukan pilihan utama. Ketika anak melakukan hal yang kita anggap harus diperbaiki, ajaklah ia mengobrol empat mata karena anak tidak akan respect jika dari awal kita sudah bersikap judgmental. Ketika sudah tahu alasan mengapa mereka berbuat seperti itu, silakan beri tahu apa yang harus diperbaiki dari mereka. Beri tahu konsekuensi yang akan mereka dapatkan jika mereka tidak mau mengubah perilaku mereka pun jika mereka bersedia untuk berubah. Lalu, tanyakan kembali pendapat mereka akan hal tersebut.

Intinya, ajak mereka untuk berdiskusi. Diskusi, lho, ya, bukan kita mencerahami mereka karena inti dari parenting bukanlah kita mengajari mereka mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak, melainkan parenting adalah hubungan dua arah. Berkembang bersama-sama.
Pun ketika mengoreksi perilaku anak, hindari kata jangan. Gunakan lebih baik. Jangan pernah memarahi anak di depan orang lain. Jangankan memarahi, menasihati anak pun usahakan secara empat mata.

Sebagai calon orang tua, kita semua pasti memiliki harapan anakku nanti 'pengennya' bagaimana. Mulai dari ingin memiliki anak yang mandiri dan mampu menerapkan manner yang baik. Sampai hal-hal seperti ingin memiliki anak penghafal Al-Qur'an, intercultural learner, etc.

Tapi itu kan 'pengennya' ya. Inginnya kita.

Akhirnya saya sampai di titik di mana, saya merasa jadi orang tua yang berhasil jika kelak anak saya kelak mampu menjadi yang terbaik di bidang yang ia minati dan di bidang itulah ia kelak dapat bermanfaat bagi banyak orang. Ingin rasanya memiliki anak yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Karena, kawan, tugas orang tua hanyalah sebatas menjadi teman, menunjukkan 'gini lho nak dunia, society, semuanya', mengawasi segala perkembangan dan memberi reward-punishment (dengan batasan tertentu). Libatkan mereka di banyak kegiatan, biarkan mereka memilih bidang yang mereka suka, dukung mereka sekuat tenaga agar mereka dapat meraih cita dan bermanfaat bagi banyak orang di bidang tersebut sembari tetap lantunkan do'a bagi mereka pada segala kesempatan.

Yang terpenting, kawan, jika engkau ingin anakmu mendapat dan menjadi pribadi yang terbaik, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memperbaiki diri sebaik mungkin. Anak-anakmu kelak berhak lahir dari rahim seorang ibu yang cerdas pun berhak memiliki ayah yang hebat.
Serap ilmu sebanyak-banyaknya agar kelak anak-anakmu mendapat madrasah terbaik di dalam keluarga dan menjadi orang-orang bermanfaat.


Cikampek, 11 Juli 2016




Picture source:
http://luongphan.com/wp-content/uploads/2016/05/family-photos-tumblr-on-wall-cool-decoration-on-family-design-ideas.jpg
http://67.media.tumblr.com/38b8d1553154aa40c8496c7aec8c82ad/tumblr_inline_n23kz8JVhw1ssflgq.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Ramadan adalah Tentang Kembali Kepada Diri Sendiri

Laylatul Qadr: Malam Penuh Renungan

Berserikat di Tanah Rantau