Hamasah, Dev!

Minggu ini adalah minggu terburuk selama 2016, (so far tho, because we dont know whats coming towards us). Semenjak turun dari Salak dan nerima sms dari Mama, pokoknya pikiran udah ringsung seringsung-ringsungnya.

Dari Kamis sampai hari ini, badan rasanya udah kayak zombie. My master degree on facial expressions saved my live for these past few days deh pokoknya so that gue bisa tetap terlihat kayak Devita yang biasa.

Bersyukur gue masih punya beberapa temen yang ada buat gue di saat gue lagi hancur-hancurnya kayak sekarang. Gue juga masih punya Allah yang enggak ada bosennya dengerin doa gue yang enggak pernah putus.

Tapi tetep aja, ada beberapa orang yang gue harap ada buat gue di saat-saat kayak gini, dan ternyata malah gak ada. Bukan salah dia juga, toh gue tau dia sibuk dan gue juga bukan an important person buat dia jadi kenapa juga dia harus ada buat gue di saat gue lagi jatoh kayak gini. Wake up dev. You are a nobody.

Gue tetap bersyukur though, karena Allah selalu mendengar bahkan sebelum doa-doa tersebut gue panjatkan. Karena beberapa temen gue ada ketika gue butuh sepasang telinga untuk ngedengerin semua ketakutan gue yang udah menghantui gue semenjak SMP. Karena beberapa temen gue ngehubungin gue untuk sekedar bilang, "Dev semangat ya." atau, "Dev kamu gpp kan?"

La tahzan, devita, innalaha ma'ana...
Hamasah, devita, innalaha ma'ana...
You gotta show your strong side dev, at least di depan beliau supaya beliau bisa kuat juga. :'))))

Everything is gonna be okay, devita, mana senyum behelnyaaa ahahaha. Chin up!

Comments

Popular posts from this blog

Ramadan adalah Tentang Kembali Kepada Diri Sendiri

Laylatul Qadr: Malam Penuh Renungan

Berserikat di Tanah Rantau